Jepang tidak hanya terkenal dengan musim semi dan sakuranya. Musim gugur di Jepang juga tak kalah menarik dengan musim lainnya.
Iklim empat musim milik Jepang memang memikat banyak orang. Tak hanya menarik dari sisi alamnya, tetapi juga dari suasana-suasana yang berasal dari tradisi masyarakat setempat. Salah satunya adalah musim gugur yang kaya akan nuansa jingga dan merah yang menenangkan. Tak kalah dengan musim semi, musim gugur juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan liburan ke Jepang.
Nah, apa yang membuat musim gugur di Jepang lebih unik dibanding musim gugur di negara lainnya? Berikut ini adalah informasinya yang perlu diketahui.
Kesejukan Musim Gugur
Jika musim panas telah berakhir, maka musim gugur akan dimulai setelahnya, yaitu sekitar awal September. Musim ini ditandai dengan perubahan warna dedaunan menjadi oranye, kuning, atau kemerahan. Perubahan warna terjadi selama kurang lebih dua minggu hingga lebih dari sebulan sebelum meranggas—tergantung jenis pohonnya. Puncak dari musim gugur atau shubun no hi bertepatan pada tanggal 23 September.
Hawa sejuk musim gugur membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih nyaman. Pada bulan September, cuaca masih cerah dan berawan. Suhu berkisar antara 17 derajat hingga 23 derajat Celsius selama musim ini. Namun, seiring pergantian bulan dari Oktober hingga November, suhu makin menurun. Oleh karena itu, sebaiknya pakailah pakaian yang berbahan agak tebal sehingga dapat menghangatkan tubuh.
Makanan Khas
Tak hanya kesejukan suasana dari musim gugur, Jepang juga memiliki makanan khas yang mampu memanjakan lidah. Musim gugur dikenal sebagai masa panen dari beraneka jenis bahan pangan. Ada ikan sauri pasifik atau sanma yang dipanen di daerah selatan Jepang. Ikan ini bermigrasi dari daerah utara untuk mencari perairan yang lebih hangat sehingga penangkapannya lebih mudah. Ikan sanma biasanya dimasak dengan cara dibakar. Selain sanma, ikan salmon juga sangat nikmat dimakan saat musim ini.
Umbi-umbian berwarna ungu seperti ubi manis dan terung juga sangat populer di musim gugur. Ubi dan terung bisa dimasak dengan dikukus lalu diolah menjadi berbagai macam hidangan. Selain itu, ada pula jamur matsutake yang tumbuh di hutan pinus. Di musim gugur, jamur dengan aroma unik ini menjadi jamur termahal di pasaran. Selanjutnya, ada kastanya atau kuri, yang bisa diolah menjadi kudapan manis seperti kuri dango, kue mont blanc, dan krim isian untuk dorayaki.
Kecantikan Alam
Keindahan alam di Jepang memang tak terbantahkan. Salah satunya adalah mapel atau koyo menyimpan keanggunan tersendiri di musim gugur. Dedaunan mapel yang meranggas dan memenuhi jalanan membuat suasana lebih menenangkan. Uniknya, meskipun menjadi ciri khas musim ini, mapel tidak mudah rontok seperti halnya sakura di musim semi. Paduan warna oranye dan kemerahan memang sangat spesial hingga tak boleh dilewatkan.
Selain mapel, ada juga pepohonan ginkgo yang turut meramaikan suasana musim gugur di Jepang, Warna kuning keemasan ginkgo pun tak kalah cantik dengan warna mapel. Berikutnya, ada bunga higanbana atau red spider lily dengan warna merahnya yang anggun. Bunga ini memiliki racun di bagian umbi, sehingga sobat traveler harus berhati-hati agar tidak menyentuhnya. Bunga ini pun menjadi salah satu simbol dalam acara pemakaman yang ada di Jepang. Walaupun begitu, kecantikan higanbana tak dapat disangkal, jadi sebaiknya jangan lupa untuk berjalan-jalan dan menikmati pemandangannya.
Tradisi dan Festival di Musim Gugur
Jika musim semi memiliki tradisi ohanami, maka musim gugur adalah saat dari tradisi tsukimi dan momijigari. Tsukimi merupakan tradisi melihat bulan purnama di musim gugur yang telah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu. Duduk santai memandangi indahnya bulan sambil menyantap tsukimi dango bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Setelah itu, ada pula momijigari yang berarti berburu mapel, yaitu tradisi masyarakat dalam mengunjungi tempat-tempat dan menikmati pemandangan mapel.
Festival-festival musim gugur juga ikut memeriahkan suasana di musim ini. Pertama, Festival Nagoya di bulan Oktober yang diadakan selama dua hari. Festival ini adalah bentuk penghormatan Jepang terhadap tiga kesatria yang melegenda, yaitu Tokugawa Ieyasu, Oda Nobunaga, dan Toyotomi Hideyoshi. Ada pula Festival Kaname dan Festival Tori no Ichi yang diadakan di berbagai kuil setiap wilayah. Kedua festival ini adalah tradisi masyarakat Jepang untuk berdoa dan menunjukkan rasa syukur atas hasil panen yang baik.
Lokasi-Lokasi yang Harus Dikunjungi Saat Musim Gugur
Bagi sobat traveler yang ingin berburu mapel, ada banyak taman di Jepang yang menyajikan keindahan pemandangan mapel. Mulai dari Taman Rikugi, Taman Hamarikyu, Taman Inokashira, dan Taman Nasional Shinjuku Gyoen. Jika ingin berburu ginkgo, sobat traveler bisa pergi ke Meiji Jingu Gaien.
Selain ke taman, ada juga lokasi danau-danau cantik seperti Fuji Five Lakes dan Danau Urabandai. Kuil Tokufuji dan Kuil Kinkauji bisa menjadi tujuan wisata menarik untuk mengisi liburan musim gugur. Bagaimana dengan onsen atau pemandian air panas? Sobat traveler bisa memanjakan tubuh sambil menikmati musim gugur di Hida Takayama Onsen, Shima Onsen, Dakeonsen, dan Yufuin Onsen.
Itulah ulasan tentang keunikan-keunikan musim gugur di Jepang yang jangan sampai dilewatkan. Apakah sobat traveler masih ragu untuk melancong ke Jepang di kala musim gugur? Semoga informasi di atas bermanfaat.
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami