Skip to content
Home » Blog » Menjelajahi Keindahan Musim di Jepang: Fakta Menarik dan Aktivitas yang Bisa Dilakukan

Menjelajahi Keindahan Musim di Jepang: Fakta Menarik dan Aktivitas yang Bisa Dilakukan

musim semi, salah satu musim di jepang terbaik untuk traveling

Musim di Jepang – Siapa yang tak kenal dengan Jepang? Negeri di Asia Timur ini mempunyai sejarah yang panjang dan kebudayaan yang sangat kaya. Salah satu yang paling istimewa dari Jepang adalah perubahan musimnya. Negara beriklim subtropis ini memiliki budaya yang unik di setiap musim. Banyak orang dari mancanegara tertarik untuk berkunjung ke Jepang dan merasakan sendiri sensasi dari musim-musimnya.

Yuk, simak fakta-fakta dari lima musim di Jepang berikut ini.

Musim Semi (Haru)

Musim semi menjadi musim yang spesial bagi banyak orang. Tak hanya bagi masyarakat Jepang sendiri, tetapi juga bagi turis-turis luar negeri yang ingin berlibur ke sana dan menyaksikan secara langsung keindahannya. Musim yang dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei ini cenderung hangat sehingga nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Setsubun no hi atau puncak dari musim semi Jepang jatuh pada tanggal 20 Maret.

Dengan suhu yang berkisar antara 5 hingga 18 derajat Celsius, musim yang identik dengan warna merah muda ini menjadi saat yang tepat untuk menikmati keunikan alam Jepang. Meskipun di Jepang terdapat beraneka jenis bunga, bunga yang paling istimewa di musim semi Jepang adalah sakura. Biasanya orang-orang duduk di titik-titik tertentu untuk bisa menyaksikan keindahan bunga sakura yang sedang bersemi. Kegiatan ini disebut hanami.

Musim Hujan (Tsuyu)

Setelah musim semi berlalu, maka tibalah saatnya musim hujan. Mayoritas masyarakat Jepang tidak begitu menyukai musim ini. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan masyarakat sulit beraktivitas. Musim hujan di Jepang dimulai dari pertengahan bulan Juni, menandai akhir dari musim semi dan datangnya musim panas. Meskipun begitu, musim ini membawa berkah bagi para petani dalam bercocok tanam karena air hujan dapat menyuburkan tumbuhan.

Musim hujan atau tsuyu ini berbeda dengan cuaca hujan yang bisa terjadi di setiap musim. Tsuyu terjadi nyaris setiap hari dan terus-menerus sehingga menyebabkan tingginya kelembapan. Walaupun begitu, musim hujan bukan berarti menyebabkan sobat traveler tak bisa menikmati indahnya alam Jepang. Di musim ini, bunga-bunga hortensia atau ajisai bersemi dan memanjakan mata dengan warna-warninya. Hortensia dapat berubah warna sesuai dengan tingkat keasaman tanah, mulai dari biru, ungu, putih, hingga merah muda.

Musim Panas (Natsu)

Pada musim ini, suhu rata-rata mencapai 24 hingga lebih dari 30 derajat Celsius sehingga menyebabkan udara menjadi panas dan lembap. Musim ini identik dengan warna hijau tumbuh-tumbuhan dan suara serangga musim panas yang bersahutan sepanjang hari. Suhu yang tinggi mengharuskan orang-orang memakai pakaian yang sejuk dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi. Musim di Jepang yang satu ini jatuh pada bulan Juni sampai bulan Agustus—mencapai geshi atau puncak musim panas pada tanggal 23 Juli.

Meskipun menghadapi hawa panas yang menyengat, masyarakat Jepang melakukan banyak kegiatan untuk memeriahkan musim ini. Di setiap daerah, selalu ada festival-festival musim panas yang berbeda dengan musim-musim lainnya. Tak ketinggalan juga letusan-letusan kembang api atau hanabi yang dinyalakan saat festival dan mewarnai langit malam hari. Saat pergi ke festival, orang-orang biasanya mengenakan salah satu pakaian tradisional Jepang, yukata.

Musim Gugur (Aki)

Musim gugur merupakan musim yang identik dengan warna jingga dan kemerahan. Suasana pada musim ini cenderung berawan dan suhu mulai turun—sekitar 12 hingga 20 derajat Celsius. Salah satu kecantikan musim gugur di Jepang adalah pepohonan mapel atau momiji berwarna jingga, kuning keemasan, hingga merah yang menghiasi setiap tempat. Bulan September hingga bulan November adalah saat terjadinya musim gugur. Lalu, tanggal 23 September menjadi puncak musim gugur atau shubun no hi di Jepang.

Pada musim ini, beraneka jenis sayur-sayuran, buah-buahan, dan ikan-ikan mengalami masa panen. Maka dari itu, ada banyak sekali makanan-makanan lezat yang hadir pada musim gugur. Hawa sejuk setelah berakhirnya musim panas membuat musim ini sangat nyaman untuk beraktivitas. Berbagai perayaan juga dilangsungkan pada musim gugur, antara lain kegiatan menyaksikan indahnya bulan purnama atau tsukimi dan Festival Jidai yang diadakan di Kyoto.

Musim Dingin (Fuyu)

Bulan Desember sampai bulan Februari menjadi kisaran waktu untuk musim dingin di Jepang. Pada awal musim, udara makin dingin dan butir-butir salju mulai berjatuhan. Puncak dari musim dingin atau doji adalah 20 Januari. Suhu musim dingin di Jepang berkisar antara 12 hingga di bawah 0 derajat Celsius. Orang-orang wajib mengenakan pakaian tebal dan hangat agar tak jatuh sakit.

Musim yang identik dengan nuansa putih dan kelabu ini juga tak kalah indah dengan musim lainnya. Ada banyak festival musim dingin yang berkaitan dengan es dan salju di Jepang. Musim ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan ski es, ice skating, hingga snowboard. Masyarakat juga merayakan Tahun Baru dengan meriah di musim ini.

Nah, itulah fakta-fakta unik dari berbagai musim di Jepang yang tak boleh dilewatkan. Perubahan iklim yang dipadu dengan keindahan alam dan budaya masyarakat setempat pastinya membuat Negeri Matahari Terbit ini sangat memikat bagi banyak orang.

Jadi, apakah sobat traveler tertarik untuk berwisata ke Jepang? Jangan lupa untuk mengajukan visa terlebih dahulu sebelum berwisata ke Jepang

Selalu Tahu Kabar Terbaru

Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami




You have Successfully Subscribed!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Selalu Tahu Kabar Terbaru

Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami





You have Successfully Subscribed!